Jumat, 16 Maret 2012

Tabuik di Pariaman

Diposting oleh MELIA KHOLILAH ( imel ) blog :) di 06.31
Kota Pariaman berada di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, tepatnya di pesisir pantai Laut Hindia, sebelah utara kota Padang. Pariaman adalah sebuah nama yang berarti “daerah yang aman”, memiliki luas wilayah 73,36 kilometer persegi. Di daerah ini ada suatu pesta adat yang disebut dengan tabuik, menyuguhkan atraksi budaya bernuansa Islami yang telah melegenda.

Festival Tabuik adalah perayaan memperingati Hari Asyura (10 Muharam) yaitu mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad Saw. Tradisi Tabuik telah terpelihara sejak 1829 oleh warga Pariaman. Perayaan Tabuik diselenggarakan setiap 1 hingga 10 Muharam.

Festival Tabuik masuk kalender acara wisata Sumatra Barat dan kalender acara wisata nasional. Puluhan ribu orang dari pelosok Sumatra Barat dan perantau datang ke Pariaman hanya ingin melihat Festival Tabuik selama 14 hari. Upacara tabuik dapat dihadiri hingga sekitar 6.000 orang per hari dan 90.000 orang saat puncak acara.

Pada perayaan ini masyarakat menyaksikan dua buah tabuik atau keranda setinggi 13 hingga 15 meter yang masing-masing diangkat oleh 20 lelaki. Mereka menggoyang-goyang, memutar-mutar, dan mengarak tabuik dari pusat kota menuju pantai. Lalu, pemain gendang tasa menepuk irama, mengiringi setiap liukan tabuik, dentamnya membangkitkan semangat. 

tabuik dipantai Gondariah
Kata tabuik yang berasal dari bahasa Arab dapat mempunyai beberapa pengertian. Pertama, tabuik diartikan sebagai‘keranda’ atau ‘peti mati’. Pengertian yang lain mengatakan bahwa tabuik artinya adalah peti pusaka peninggalan Nabi Musa yang digunakan untuk menyimpan naskah perjanjian Bani Israel dengan Allah. Tabut pada mulanya sebuah peti kayu yang dilapisi dengan emas sebagai tempat penyimpanan manuskrip Taurat yang ditulis di atas lempengan batu. Akan tetapi, Tabuik kali ini tidak lagi sebuah kotak peti kayu yang dilapisi oleh emas. Namun, yang diarak oleh warga Pariaman adalah sebuah replika menara tinggi yang terbuat dari bambu, kayu, rotan, dan berbagai macam hiasan. Puncak menara adalah sebuah hiasan yang berbentuk payung besar, dan bukan hanya di puncak, di beberapa sisi menara hiasan berbentuk payung-payung kecil juga terpasang berjuntai. Tidak seperti menara lazimnya, bagian sisi-sisi bawah Tabuik terkembang dua buah sayap.

Pembukaan Pesta Tabuik ditandai Pawai Taaruf oleh ribuan pelajar dan masyarakat yang mengintari kota. Setelah Pawai Taaruf, pesta pun dimulai. Selama pesta yang lamanya 10 hari ada pertunjukan-pertunjukan lain, seperti Pawai tasawuf, pengajian yang melibatkan ibu-ibu dan murid-murid Tempat Pengajian Al Quran (TPA) dan madrasah se-Pariaman, grup drum band, tari-tarian, musik gambus, dan bahkan atraksi debus khas Pariaman. Menyertai acara pembukaan pada hari pertama juga digelar Festival Anak Nagari (permainan tradisional Pariaman), festival Tabuik Lenong dan diakhir pawai Muharam mengelilingi Kota Pariaman.

Berkunjung dan berwisata ke Kota Pariaman, belum lengkap rasanya kalau tak menyempatkan diri menikmati hidangan khas masakan warung ‘Nasi Sek’. Warung-warung ‘Nasi Sek’ sendiri sangat mudah sekali ditemui di Kota Pariaman. Lokasinya ada di sepanjang kawasan pantai Kota Pariaman. Mulai dari Pantai Kata, Pantai Cermin dan Pantai Gandoriah.

Kota Pariaman merupakan salah satu kota di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Apabila Anda datang dari luar Sumatera Barat maka berbagai penerbangan tertuju ke Padang kemudian dari kota Padang Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan bus, kereta, atau mobil sewaan ke Kota Pariaman.
Kota Pariaman berjarak sekitar 56 km dari kota Padang atau 25 km dari Bandara Internasional Minangkabau. Dari Kota Padang ke Pariaman ada kereta 4 kali sehari yang dapat mengantarkan Anda ke Pariaman. Lokasi utama Pesta Tabuik biasanya berada di obyek wisata Pantai Gondoriah, sekitar 65 kilometer arah utara Kota Padang.

source : indonesia.travel.com

Menurut saya, pesta Tabuik di pariaman itu sangat menarik. Ketika saya berada di pariaman kebetulan saat itu sedang dimulainya acara pesta tabuik tersebut, dan sangat menarik juga jika budaya ini diperkenalkan kepada para wisatawan dalam negri / wisatawan mancanegara, dan sepertinya juga pesta Tabuik ini sudah dilaksanakan di Amerika Serikat yang dibuka oleh orang-orang pariaman ketika berada di Amerika. Kebudayaan yang dimiliki oleh pariaman ini sangat bagus sekali jika diperkenalkan ke luar indonesia agar pariaman juga dijadikan salah satu objek wisata yang tidak kalah dengan daerah-daerah di Indonesia yang lainnya :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

imel kholilah blog's :) Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea