Desa Tablanusu terletak di Kecamatan Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua. Desa ini telah dijadikan Desa Wisata oleh Pemprov Papua. Jika Anda dari Kota Jayapura, Anda dapat naik bus menuju Kota Sentani yang berjarak 33 kilometer, lalu melanjutkan perjalanan dengan mobil carteran menuju Dermaga Depapre sekitar 1,5 jam. Kemudian dari Dermaga Depapre perjalanan hanya menghabiskan waktu 20 menit untuk tiba di Desa Tablanasu.
Ada 3 jenis wisata yang akan Anda temui di Desa Tablanasu, yaitu wisata alam, wisata sejarah, dan wisata budaya. Desa Tablanasu juga telah dikelola dengan baik dan mempunyai beberapa fasilitas, seperti penginapan, pemandu wisata, penyewaan perahu dan lain-lain yang menjadikan tempat ini nyaman untuk liburan Anda.
Berkunjung ke tempat ini, Anda akan disambut oleh suasanan yang asri, sejuk, pemandangan pegunungan yang hijau dan pantai yang bersih. Uniknya, pantai di tempat ini berbeda dengan pantai di tempat lain. Pantai ini tidak memiliki pasir yang putih, tetapi pantai ini memiliki batu-batu koral yang kecil. Namun, ternyata batu koral di sepanjang pantai tersebut dapat dijadikan sebagai tempat pijat refleksi alami telapak kaki. Desa tablanasu, yang mempunyai arti tempat matahari terbenam, dihuni oleh penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Makanan khas penduduk di tempat ini sama seperti makanan Papua pada umumnya, yaitu pinang.
Bagi Anda penggemar kegiatan diving, air laut yang jernih, keanekaragaman ikan dan terumbu karang yang masih sangat terjaga akan memanjakan kegiatan Anda. Bila Anda beruntung, Anda dapat menjumpai ikan hiu di tempat ini. Selain itu, Anda dapat merasakan menjadi nelayan dengan ikut para nelayan berburu ikan pada malam hari.
Desa yang memiliki luas 230,5 hektar ini juga mempunyai Danau Dukumbo. Anda dapat memancing ikan bandeng, mujair dan mas di danau yang masih alami tersebut sambil ditemani dengan kicauan aneka burung dan berbagai macam jenis tumbuhan. Selain itu, terdapat dua buah pulau yang tidak jauh jaraknya dari desa tersebut yang memiliki bunga anggrek endemik Papua. Pada sore hari, dua pulau tersebut juga menjadi tempat persinggahan aneka jenis burung. Burung-burung tersebut hinggap di ranting pepohonan dan seolah berbaris membentuk sebuah pemandangan yang indah menjelang matahari terbenam.
Desa Tablanusu juga mempunyai sisa-sisa peninggalan tentara sekutu pada Perang Dunia II. Menurut sejarah, kampung ini pernah menjadi salah satu basis tentara sekutu di kawasan timur Indonesia. Maka, Anda dapat menjumpai landasan meriam dan dermaga bekas pendaratan tentara sekutu. Selain itu, juga terdapat suatu makam dan monumen salib di dekat gereja. Makam tersebut adalah tokoh masyarakat setempat dan sekaligus salah seorang pendiri gereja. Sedangkan prasasti salib didirikan untuk mengenang masuknya agama Kristen ke Desa Tablanusu di awal tahun 1900-an.
Desa ini terbagi dalam sepuluh suku, yaitu Suku Sumile, Danya, Suwae, Apaserai, Serantow, Wambena, Semisu, Selli, Yufuwai, dan Yakurimlen. Maka, akan banyak keanekaragaman budaya yang Anda temui di tempat ini. Keunikan Desa ini adalah memiliki beberapa objek dalam satu tempat. Keeksotisan di Desa Tablanusu tak akan pernah bisa Anda ungkapkan dengan kata-kata.
SUMBER: detik.travel
Berkunjung ke tempat ini, Anda akan disambut oleh suasanan yang asri, sejuk, pemandangan pegunungan yang hijau dan pantai yang bersih. Uniknya, pantai di tempat ini berbeda dengan pantai di tempat lain. Pantai ini tidak memiliki pasir yang putih, tetapi pantai ini memiliki batu-batu koral yang kecil. Namun, ternyata batu koral di sepanjang pantai tersebut dapat dijadikan sebagai tempat pijat refleksi alami telapak kaki. Desa tablanasu, yang mempunyai arti tempat matahari terbenam, dihuni oleh penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Makanan khas penduduk di tempat ini sama seperti makanan Papua pada umumnya, yaitu pinang.
Bagi Anda penggemar kegiatan diving, air laut yang jernih, keanekaragaman ikan dan terumbu karang yang masih sangat terjaga akan memanjakan kegiatan Anda. Bila Anda beruntung, Anda dapat menjumpai ikan hiu di tempat ini. Selain itu, Anda dapat merasakan menjadi nelayan dengan ikut para nelayan berburu ikan pada malam hari.
Desa yang memiliki luas 230,5 hektar ini juga mempunyai Danau Dukumbo. Anda dapat memancing ikan bandeng, mujair dan mas di danau yang masih alami tersebut sambil ditemani dengan kicauan aneka burung dan berbagai macam jenis tumbuhan. Selain itu, terdapat dua buah pulau yang tidak jauh jaraknya dari desa tersebut yang memiliki bunga anggrek endemik Papua. Pada sore hari, dua pulau tersebut juga menjadi tempat persinggahan aneka jenis burung. Burung-burung tersebut hinggap di ranting pepohonan dan seolah berbaris membentuk sebuah pemandangan yang indah menjelang matahari terbenam.
Desa Tablanusu juga mempunyai sisa-sisa peninggalan tentara sekutu pada Perang Dunia II. Menurut sejarah, kampung ini pernah menjadi salah satu basis tentara sekutu di kawasan timur Indonesia. Maka, Anda dapat menjumpai landasan meriam dan dermaga bekas pendaratan tentara sekutu. Selain itu, juga terdapat suatu makam dan monumen salib di dekat gereja. Makam tersebut adalah tokoh masyarakat setempat dan sekaligus salah seorang pendiri gereja. Sedangkan prasasti salib didirikan untuk mengenang masuknya agama Kristen ke Desa Tablanusu di awal tahun 1900-an.
Desa ini terbagi dalam sepuluh suku, yaitu Suku Sumile, Danya, Suwae, Apaserai, Serantow, Wambena, Semisu, Selli, Yufuwai, dan Yakurimlen. Maka, akan banyak keanekaragaman budaya yang Anda temui di tempat ini. Keunikan Desa ini adalah memiliki beberapa objek dalam satu tempat. Keeksotisan di Desa Tablanusu tak akan pernah bisa Anda ungkapkan dengan kata-kata.
SUMBER: detik.travel
0 komentar:
Posting Komentar